
Acara Berbagi ‘Rendang 200 Kg’ Berujung Kontroversi
Pada 18 Maret 2025, influencer Willie Salim menggelar acara memasak 200 kilogram rendang di halaman Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka berbagi selama bulan Ramadan dan menarik perhatian banyak warga. Namun, acara tersebut berujung kontroversi setelah rendang yang belum matang dilaporkan hilang secara misterius.
Kronologi: Rendang Hilang dalam 15 Menit
Menurut Kapolsek Ilir Barat 1 Palembang, rendang yang tengah dimasak sempat ditinggalkan selama 15 menit. Saat panitia kembali, rendang tersebut sudah raib. Tidak ada saksi yang melihat siapa yang mengambilnya, sehingga menimbulkan tanda tanya besar.
Dugaan Settingan: Kontroversi di Media Sosial
Insiden ini memicu spekulasi di kalangan warganet dan influencer lokal. Banyak yang menduga kejadian ini sengaja diatur demi konten media sosial. Sejumlah influencer Palembang bahkan menilai peristiwa ini mencoreng nama baik kota mereka dan mempertimbangkan untuk melaporkan Willie Salim ke pihak berwajib atas dugaan pencemaran nama baik.
Kapolda Sumsel Angkat Bicara
Kapolda Sumatera Selatan, Irjen Andi Rian R Djajadi, turut menanggapi polemik ini. Ia menyayangkan insiden yang mencoreng citra Palembang, kota yang dikenal dengan keramahan dan budaya berbagi. Kapolda menegaskan pentingnya menjaga reputasi kota dan menghindari tindakan yang dapat menimbulkan persepsi negatif di masyarakat.
Polisi Selidiki Dugaan Settingan
Pihak kepolisian masih mendalami insiden ini dan menunggu bukti yang dapat menguatkan dugaan settingan. Sementara itu, sejumlah influencer Palembang yang merasa citra kotanya dirugikan bersiap melayangkan laporan hukum terhadap Willie Salim.
Pelajaran dari Insiden Ini
Kasus ini menjadi sorotan nasional dan menimbulkan perdebatan tentang etika dalam pembuatan konten. Peristiwa ini mengingatkan pentingnya tanggung jawab dalam menyajikan konten di media sosial, terutama jika melibatkan komunitas lokal dan berpotensi mempengaruhi reputasi suatu daerah.