
Jumlah Keracunan Massal di Klaten Terus Bertambah, Sebagian Masih Dirawat
Kasus keracunan massal di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kembali menyita perhatian publik setelah jumlah korban terus bertambah. Hingga Rabu (17/4), Dinas Kesehatan setempat mencatat total 141 orang mengalami gejala keracunan usai menyantap hidangan dari sebuah acara hajatan di Desa Krajan, Kecamatan Kalikotes.
Korban didominasi oleh warga yang hadir dalam acara tersebut. Mereka mulai mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, diare, dan pusing beberapa jam setelah mengonsumsi makanan. Sejumlah korban bahkan harus dirujuk ke puskesmas dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.
Menurut laporan sementara, sebagian besar korban kini dalam kondisi stabil dan tengah menjalani perawatan intensif. Meski demikian, jumlah korban masih mungkin bertambah karena sejumlah warga baru melaporkan gejala serupa belakangan ini.
Pemkab Masih Menunggu Hasil Pemeriksaan Laboratorium
Pemerintah Kabupaten Klaten melalui Dinas Kesehatan telah mengambil sampel makanan dan minuman yang disajikan dalam acara tersebut untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil dari uji ini diharapkan bisa mengungkap penyebab pasti keracunan, apakah berasal dari bahan makanan, proses pengolahan, atau faktor lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Klaten menyatakan bahwa pihaknya telah bergerak cepat begitu laporan diterima. Langkah penanganan awal dilakukan dengan evakuasi korban, pemeriksaan kesehatan massal, serta pemantauan ketat terhadap kondisi para pasien.
Masyarakat Diimbau Lebih Waspada
Pemerintah daerah mengimbau masyarakat, terutama yang hendak mengadakan hajatan atau kegiatan yang melibatkan konsumsi makanan bersama, agar lebih memperhatikan kebersihan dan keamanan pangan. Protokol kesehatan pangan, mulai dari pengolahan hingga penyajian makanan, harus dijalankan dengan benar untuk menghindari kejadian serupa terulang.
Pemkab juga mengingatkan pentingnya melaporkan secara cepat jika terjadi gejala mencurigakan setelah mengonsumsi makanan dalam acara publik, agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Kesimpulan Sementara Masih Belum Ditetapkan
Hingga saat ini, penyebab pasti keracunan masih belum bisa dipastikan. Pihak berwenang meminta waktu untuk menyelesaikan uji laboratorium secara menyeluruh sebelum memberikan keterangan resmi terkait sumber keracunan.
Pemerintah berkomitmen mengusut tuntas kasus ini dan memastikan seluruh korban mendapatkan penanganan yang layak.