Upaya Baru BNN Luncurkan Program Rehabilitasi Keliling di Daerah Terpencil

Badan Narkotika Nasional (BNN) kembali menunjukkan komitmennya memerangi penyalahgunaan narkoba di seluruh Indonesia. Kali ini, BNN meluncurkan program rehabilitasi keliling untuk menjangkau daerah-daerah terpencil. Program ini diresmikan pada Selasa, 10 Juni 2025, di Kantor Pusat BNN, Jakarta. Acara peluncuran dihadiri oleh jajaran pimpinan BNN serta perwakilan dari kementerian terkait.

Program ini menyasar daerah yang sulit mengakses layanan rehabilitasi karena infrastruktur yang terbatas. Jarak dari pusat layanan juga menjadi kendala utama di wilayah-wilayah tersebut.

Mengandalkan Mobil Unit Terpadu

BNN akan mengerahkan mobil khusus yang berfungsi sebagai unit rehabilitasi keliling. Mobil ini dilengkapi dengan tenaga medis, psikolog, konselor adiksi, serta peralatan penunjang lainnya. Dalam setiap kunjungan, satu unit mobil bisa melayani hingga 30 pasien.

Program ini merupakan bagian dari strategi BNN yang lebih mengedepankan pendekatan kesehatan masyarakat. Pendekatan ini menjadi alternatif dari penanganan hukum yang selama ini lebih dominan.

Fokus pada Wilayah Prioritas

Beberapa wilayah terpencil menjadi fokus awal program ini. Di antaranya Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Papua Barat. Menurut Kepala BNN, Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose, masyarakat di wilayah tersebut sering menjadi korban penyalahgunaan narkoba. Sayangnya, mereka tidak memiliki akses memadai ke fasilitas rehabilitasi.

“Melalui program ini, kami ingin membawa harapan dan pemulihan ke tempat-tempat yang selama ini terabaikan,” kata Golose.

Dukungan Pemerintah dan Masyarakat

Program ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Sosial. Beberapa organisasi masyarakat sipil juga ikut terlibat. Mereka akan membantu dalam kegiatan edukasi dan rehabilitasi berbasis komunitas.

BNN berharap pelibatan banyak pihak akan membuat program ini lebih efektif. Stigma terhadap pengguna narkoba sebagai pelaku kriminal juga diharapkan mulai bergeser. Pendekatan yang lebih humanis dinilai mampu membantu proses pemulihan secara menyeluruh.

Target dan Harapan ke Depan

BNN menargetkan program ini dapat menjangkau sedikitnya 10.000 pengguna narkoba ringan sepanjang 2025. Selain rehabilitasi medis dan sosial, mobil keliling juga akan memberikan edukasi di sekolah dan komunitas lokal.

BNN yakin pendekatan ini dapat memutus mata rantai penyalahgunaan narkoba lebih efektif. Program ini juga menjadi bentuk nyata kehadiran negara di wilayah-wilayah yang selama ini kurang mendapat perhatian.

Rangkuman

BNN meluncurkan program rehabilitasi keliling untuk melayani masyarakat terdampak narkoba di daerah terpencil. Mobil unit yang dilengkapi tenaga ahli akan menjangkau wilayah seperti Papua Barat, NTT, dan Kalimantan Timur. Dengan target 10.000 orang pada 2025, program ini didukung pemerintah dan berbagai organisasi masyarakat. Pendekatan ini menunjukkan pergeseran strategi BNN dari pendekatan hukum ke arah yang lebih humanis dan inklusif.