Kemkomdigi  Siagakan Patroli Siber 24 Jam untuk Menangkal Konten Negatif

Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) memperkuat pengawasan ruang digital dengan menyiagakan patroli siber yang beroperasi 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mencegah penyebaran konten negatif, terutama yang berkaitan dengan pornografi anak. Direktur Strategi dan Kebijakan Pengawasan Ruang Digital Kemkomdigi, Muchtarul Huda, menegaskan bahwa sistem ini tetap aktif meskipun pada hari libur nasional dan perayaan besar seperti Idul Fitri. (Sumber: Antaranews.com)

Sanksi Tegas bagi Platform Digital yang Lalai

Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menyatakan bahwa platform digital yang tidak segera menghapus konten pornografi anak dalam waktu maksimal 4 jam setelah menerima laporan akan dikenakan denda administratif yang signifikan. Selain denda, platform yang tidak patuh juga berpotensi menghadapi sanksi tambahan. Kebijakan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam menciptakan ruang digital yang lebih aman bagi masyarakat. (Sumber: Nasional.kompas.com)

Blokir Lebih dari 1 Juta Konten Negatif dalam 100 Hari

Sejak dilantik pada 20 Oktober 2024, Kemkomdigi telah melakukan pemblokiran terhadap lebih dari 1 juta konten negatif dalam 100 hari pertama masa kerjanya. Dari jumlah tersebut, 882.352 konten yang diblokir terkait dengan judi online. Pemblokiran ini dilakukan secara luas, mencakup berbagai platform digital, termasuk situs web dan media sosial. (Sumber: Voi.id)

Implementasi Sistem SAMAN untuk Pengawasan Konten

Kemkomdigi juga mengembangkan Sistem Kepatuhan Moderasi Konten (SAMAN) guna meningkatkan efektivitas pengawasan terhadap konten ilegal. Sistem ini memungkinkan platform digital untuk lebih cepat dan akurat dalam memoderasi konten yang tidak sesuai dengan regulasi. SAMAN telah diaudit oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan dinyatakan aman untuk digunakan. (Sumber: Indonesia.go.id)

Kolaborasi untuk Ruang Digital yang Lebih Aman

Pemerintah menegaskan bahwa keberhasilan menciptakan ekosistem digital yang bersih dan aman tidak hanya bergantung pada patroli siber, tetapi juga membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Kolaborasi antara pemerintah, platform digital, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam memberantas konten negatif di dunia maya.