Papua – Dua anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) dilaporkan tewas dalam operasi penyergapan yang dilakukan prajurit TNI di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, pada Senin, 9 Juni 2025. Aksi ini merupakan bagian dari upaya penegakan hukum terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang kerap meresahkan warga dan mengganggu stabilitas keamanan.

Penyergapan Berdasarkan Informasi Intelijen

Awal penyergapan bermula dari laporan intelijen yang diterima Satgas TNI. Laporan itu menyebutkan keberadaan markas OPM di Distrik Dekai, Yahukimo. Aktivitas mencurigakan terdeteksi dan diduga berkaitan dengan rencana aksi bersenjata. Merespons temuan tersebut, pasukan dari Satgas Mobile Yonif 431/SSP segera dikerahkan untuk patroli dan penyergapan.

Ketika penyergapan dilakukan, sempat terjadi kontak tembak antara TNI dan kelompok bersenjata. Baku tembak berlangsung sekitar 30 menit. Dua anggota OPM tewas di tempat, sementara anggota lain melarikan diri ke dalam hutan lebat.

Senjata dan Dokumen Disita

Di lokasi, pasukan TNI menyita sejumlah barang bukti. Di antaranya senjata api rakitan, puluhan amunisi, dokumen penting, serta atribut bergambar bintang kejora. Tim juga menemukan peta dan catatan rencana penyerangan ke pos keamanan di sekitar wilayah tersebut.

Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Muhammad Saleh Mustafa, menyatakan bahwa operasi dijalankan sesuai aturan pelibatan dan secara terukur. Ia menegaskan bahwa TNI tetap mengutamakan pendekatan humanis, meskipun bersikap tegas terhadap pihak yang mengancam keamanan.

Pengamanan Diperketat, Masyarakat Diminta Waspada

Pasca-operasi, pengamanan di Yahukimo diperketat. Sejumlah titik strategis diawasi ketat oleh personel gabungan TNI-Polri guna mencegah aksi balasan. Warga juga diminta untuk tetap tenang serta segera melaporkan jika menemukan aktivitas mencurigakan.

Tokoh masyarakat Yahukimo menyampaikan dukungan atas operasi ini. Mereka menilai langkah TNI tepat dan cepat. Harapannya, situasi keamanan bisa segera pulih agar aktivitas warga berjalan normal tanpa rasa takut.

Pemerintah Tegas terhadap Separatisme

Operasi militer terhadap OPM merupakan bagian dari kebijakan negara untuk menjaga kedaulatan. Pemerintah menegaskan bahwa Papua adalah wilayah sah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Segala bentuk ancaman akan ditindak tegas demi melindungi masyarakat dan integritas bangsa.

Tim TNI hingga kini masih melakukan pengejaran terhadap sisa kelompok yang melarikan diri. Operasi lanjutan akan digelar secara berkala guna memastikan keamanan jangka panjang di wilayah pegunungan Papua.