
Kasus Korupsi Bank BJB: Dugaan Penggelembungan Dana Iklan
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini sedang menyelidiki dugaan korupsi dalam pengelolaan dana iklan di PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB) untuk periode 2021-2023. Kasus ini mencuat setelah ditemukan indikasi penggelembungan (markup) anggaran iklan, yang diduga menyebabkan kerugian negara hingga Rp200 miliar. (Sumber: MonitorIndonesia.com)
KPK Terbitkan Sprindik, Penyelidikan Dimulai
Pada 5 Maret 2025, KPK secara resmi mengeluarkan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) untuk mengusut kasus ini lebih dalam. Ketua KPK, Setyo Budiyanto, mengonfirmasi bahwa proses penyidikan telah dimulai. Namun, hingga kini, KPK masih belum mengumumkan secara resmi identitas para tersangka yang terlibat. (Sumber: Kompas Nasional)
Ridwan Kamil Terseret? Rumahnya Digeledah KPK
Salah satu perkembangan mencengangkan dari kasus ini adalah penggeledahan yang dilakukan KPK di rumah mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, di Bandung. Meskipun belum ada keterangan resmi terkait statusnya, penggeledahan ini menimbulkan spekulasi bahwa Ridwan Kamil memiliki peran penting dalam kasus ini, baik sebagai saksi maupun pihak yang mengetahui alur dana tersebut. Hingga kini, ia belum diperiksa oleh KPK. (Sumber: Liputan6.com)
Lima Tersangka Ditetapkan, Termasuk Petinggi Bank BJB
KPK telah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus ini. Mereka terdiri dari dua petinggi Bank BJB serta tiga pihak swasta yang diduga kuat berperan dalam manipulasi dan penggelembungan anggaran iklan. Modus yang digunakan adalah dengan menaikkan biaya promosi secara fiktif dan mengalihkan dana untuk kepentingan pribadi maupun kelompok. (Sumber: VOI.id)
Anggaran Iklan Mencapai Rp801,5 Miliar, Bagaimana Penggunaannya?
Kasus ini menarik perhatian publik karena melibatkan dana promosi dalam jumlah besar yang dikelola oleh Divisi Corporate Secretary Bank BJB. Berdasarkan laporan keuangan, total realisasi beban promosi umum dan produk bank mencapai Rp801,5 miliar. Namun, dugaan korupsi muncul karena ada indikasi bahwa sebagian besar dana tersebut digunakan secara tidak wajar. (Sumber: MonitorIndonesia.com)
OJK Minta Klarifikasi dari Bank BJB
Tak tinggal diam, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meminta klarifikasi kepada Bank BJB terkait dugaan korupsi ini. Langkah ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menindak tegas praktik korupsi di sektor perbankan, terutama di bank daerah yang seharusnya bertujuan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. (Sumber: Money.Kompas.com)
Publik Menunggu Langkah Selanjutnya
Hingga kini, penyelidikan masih berlangsung. KPK terus mengumpulkan bukti dan menggali keterlibatan pihak-pihak yang diduga menikmati aliran dana dari penggelembungan anggaran iklan ini. Publik menanti transparansi dan ketegasan KPK dalam mengungkap kasus ini, terutama terkait kemungkinan keterlibatan tokoh penting seperti Ridwan Kamil.