
Kronologi Penemuan Jasad Lansia di Tangsel
Pada akhir April 2025, warga di sebuah kawasan perumahan di Tangerang Selatan digemparkan oleh penemuan jasad seorang pria lanjut usia di dalam rumahnya. Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka bacokan parah di beberapa bagian tubuh yang diduga kuat disebabkan oleh senjata tajam jenis celurit.
Informasi awal yang dihimpun dari tempat kejadian menyebutkan bahwa korban adalah kakak dari pelaku, yang kini masih dalam pengejaran pihak kepolisian. Dugaan sementara mengarah pada konflik keluarga sebagai latar belakang pembunuhan tragis ini.
Keterangan Saksi dan Barang Bukti
Beberapa saksi mata yang berada di sekitar lokasi mengaku melihat pelaku membawa celurit dan melarikan diri dengan tergesa-gesa setelah kejadian. Mereka menyebut sempat mendengar suara pertengkaran dari dalam rumah sebelum akhirnya mendapati korban telah tewas bersimbah darah.
Dalam penyelidikan awal, pihak kepolisian berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban. Keterangan para saksi juga telah dikumpulkan guna memperkuat proses hukum terhadap pelaku.
Langkah Cepat Kepolisian
Pihak Polres Tangerang Selatan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan membuka penyelidikan mendalam terkait kasus ini. Pelaku yang telah diketahui identitasnya kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO). Polisi mengimbau masyarakat untuk turut serta memberikan informasi jika melihat keberadaan pelaku.
Selain memburu pelaku, polisi juga berusaha menggali latar belakang keluarga korban guna mengetahui motif sebenarnya dari pembunuhan ini.
Dugaan Motif: Konflik Keluarga yang Berlarut
Hingga saat ini, motif utama dari tindakan keji ini belum dapat dipastikan secara resmi. Namun, dugaan kuat mengarah pada konflik internal keluarga yang telah lama memanas. Beberapa kerabat menyatakan bahwa hubungan antara korban dan adiknya memang sudah lama tidak harmonis dan kerap terjadi cekcok.
Kasus ini menjadi pengingat keras bagi masyarakat luas akan pentingnya komunikasi yang sehat dalam keluarga serta penyelesaian konflik secara damai. Pemerintah dan aparat penegak hukum diimbau untuk lebih serius dalam mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan memperkuat akses layanan mediasi atau konseling keluarga.