
Pada Mei 2025, Google kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 200 karyawan di berbagai divisi global. Langkah ini merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperkuat fokus pada pengembangan kecerdasan buatan (AI) dan infrastruktur pusat data.
Divisi yang Terdampak
PHK terbaru ini terutama memengaruhi unit bisnis global yang mencakup tim penjualan dan kemitraan. Selain itu, divisi platform dan perangkat, termasuk tim yang menangani Android, Pixel, dan browser Chrome, juga mengalami pengurangan staf.
Sebelumnya, Google telah melakukan PHK di berbagai unit lain, seperti divisi cloud, periklanan, dan trust & safety. Beberapa posisi dalam divisi cloud bahkan dipindahkan ke lokasi lain seperti India dan Meksiko sebagai bagian dari restrukturisasi global.
Alasan dan Strategi Perusahaan
Menurut juru bicara Google, reorganisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kolaborasi dan memperluas kemampuan perusahaan dalam melayani pelanggan dengan lebih cepat dan efektif. Langkah ini sejalan dengan upaya Google untuk mengarahkan sumber daya ke area prioritas seperti AI dan pusat data, sambil mengurangi investasi di bidang lain.
Kepala Keuangan Google, Anat Ashkenazi, menekankan pentingnya efisiensi biaya di tengah peningkatan pengeluaran untuk infrastruktur AI. Meskipun menghadapi tantangan dalam pendapatan, perusahaan tetap berkomitmen untuk berinvestasi dalam produk AI yang inovatif.
Reaksi Karyawan
PHK ini memicu kekhawatiran di kalangan karyawan. Lebih dari 1.250 karyawan menandatangani petisi internal yang menyatakan keprihatinan mereka terhadap ketidakstabilan di perusahaan dan meminta jaminan pesangon yang setara dengan yang diberikan pada PHK sebelumnya.
Beberapa karyawan yang terdampak juga berbagi pengalaman mereka di media sosial dan forum daring, mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap keputusan perusahaan. Namun, Google menyatakan bahwa karyawan yang terkena dampak diberikan kesempatan untuk melamar posisi lain di dalam perusahaan.
Tren PHK di Industri Teknologi
Langkah Google ini mencerminkan tren yang lebih luas di industri teknologi, di mana perusahaan-perusahaan besar seperti Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple juga melakukan pengurangan tenaga kerja dalam beberapa tahun terakhir. Fokus utama dari langkah-langkah ini adalah untuk mengalihkan sumber daya ke bidang-bidang strategis seperti AI dan layanan cloud.
Dengan total lebih dari 183.000 karyawan hingga akhir 2024, Google terus menyesuaikan struktur organisasinya untuk menghadapi tantangan dan peluang di era teknologi yang terus berkembang