
Lumajang, Jawa Timur – Gunung Semeru kembali mengalami erupsi pada Senin pagi (26 Mei 2025). Letusan terjadi sekitar pukul 05.12 WIB. Lontaran abu vulkanik terpantau menyebar ke arah tenggara dan selatan dari puncak gunung. Kejadian ini menambah daftar aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang terus dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Ketinggian Kolom Erupsi Mencapai 1.000 Meter
PVMBG melaporkan bahwa erupsi kali ini menghasilkan kolom abu setinggi ±1.000 meter di atas puncak. Itu berarti sekitar 4.676 meter di atas permukaan laut. Kolom abu terlihat berwarna putih hingga kelabu dan memiliki intensitas tebal. Arah sebarannya ke tenggara dan selatan. Visual letusan tampak jelas dari pos pemantauan Gunung Semeru di Gunung Sawur, Lumajang.
Status Gunung Masih Siaga Level III
Saat ini, status aktivitas Gunung Semeru tetap di Level III (Siaga). Warga dan pendaki diimbau tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah puncak. Masyarakat juga diminta menjauhi aliran lahar di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Sat. Potensi awan panas guguran dan aliran lahar susulan masih bisa terjadi, terutama saat hujan deras melanda puncak.
Dampak Erupsi dan Imbauan untuk Masyarakat
Hingga pagi ini belum ada laporan kerusakan atau korban jiwa. Namun, debu vulkanik menyelimuti beberapa wilayah di selatan dan tenggara. Beberapa desa terdampak berada di Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro. Warga disarankan memakai masker dan pelindung mata untuk mencegah gangguan pernapasan dan iritasi mata.
BPBD Lumajang telah menyiagakan tim di titik rawan bencana. Tim ini siap melakukan evakuasi cepat jika erupsi susulan terjadi. Selain itu, distribusi logistik dan masker juga sudah dilakukan ke desa-desa terdampak.
Aktivitas Masih Tinggi, Masyarakat Diminta Waspada
PVMBG mencatat bahwa Gunung Semeru masih menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi. Beberapa gempa guguran dan hembusan juga terekam oleh seismograf. Karena itu, masyarakat sekitar diminta tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas.
Jangan mudah percaya pada informasi yang tidak resmi. Ikuti pembaruan hanya dari kanal pemerintah. Jika terjadi peningkatan aktivitas, masyarakat diminta segera mengungsi ke tempat aman.