
Gorontalo Utara – Intensitas hujan yang tinggi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan longsor yang menutup jalan penghubung antara dua dusun di Desa Bualemo, Kecamatan Kwandang, Kabupaten Gorontalo Utara. Kejadian ini terjadi pada Senin (tanggal kejadian) malam, ketika hujan deras mengguyur kawasan tersebut selama berjam-jam.
Menurut keterangan warga setempat, longsor terjadi sekitar pukul 21.00 WITA. Material longsor berupa tanah, bebatuan, dan pohon tumbang menutup total akses jalan, sehingga warga dari kedua dusun tidak bisa melintas. Jalur ini merupakan satu-satunya akses utama yang menghubungkan Dusun A dan Dusun B, yang setiap harinya digunakan oleh warga untuk beraktivitas, seperti pergi ke pasar, sekolah, dan ladang.
Penyebab dan Dampak
Kepala Desa Bualemo, Ahmad Yasin, mengungkapkan bahwa kondisi tanah yang labil ditambah curah hujan yang tinggi menjadi faktor utama terjadinya longsor ini. Selain itu, minimnya upaya pencegahan seperti reboisasi dan penguatan lereng di sekitar area rawan longsor juga turut memperburuk situasi.
“Kami sudah sering mengingatkan warga agar berhati-hati saat melintas di kawasan rawan longsor, terutama saat musim hujan. Namun, kejadian ini tetap tak terhindarkan,” ujar Ahmad Yasin.
Dampak longsor ini cukup signifikan bagi aktivitas warga. Selain terputusnya akses transportasi, beberapa keluarga yang tinggal di dekat lokasi longsor terpaksa mengungsi karena khawatir akan terjadinya longsor susulan. Hingga saat ini, tidak ada laporan korban jiwa, namun kerugian material cukup besar, terutama bagi warga yang bergantung pada jalan tersebut untuk distribusi hasil pertanian.
Tindakan Penanganan
Setelah kejadian, tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gorontalo Utara, TNI, Polri, dan relawan setempat segera turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan pembersihan material longsor. Namun, proses ini memerlukan waktu karena medan yang sulit dan volume material longsor yang cukup besar.
“Kami sedang mengupayakan alat berat untuk mempercepat pembersihan jalan. Sementara itu, warga diminta bersabar dan menggunakan jalur alternatif meski jaraknya lebih jauh,” kata Kepala BPBD Gorontalo Utara, Syarifuddin Hamzah.
Selain itu, pemerintah daerah juga menyiapkan bantuan logistik bagi warga yang terdampak, terutama mereka yang harus mengungsi. Bantuan berupa makanan, air bersih, dan kebutuhan dasar lainnya sudah mulai didistribusikan sejak pagi.
Upaya Pencegahan Jangka Panjang
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi bencana di wilayah rawan longsor. Pemerintah daerah berencana untuk memperkuat struktur lereng dengan membangun terasering dan menanam pohon penahan tanah di sepanjang jalur rawan. Selain itu, sosialisasi kepada warga terkait pentingnya menjaga lingkungan juga akan ditingkatkan.
“Kami berharap warga turut serta dalam menjaga kelestarian lingkungan, karena ini adalah kunci utama untuk mencegah bencana di masa depan,” tambah Ahmad Yasin.
Untuk sementara waktu, warga diimbau tetap waspada, terutama saat hujan deras, dan segera melaporkan jika melihat tanda-tanda longsor. Pemerintah juga berkomitmen untuk memperbaiki infrastruktur jalan agar akses antara dusun dapat kembali normal secepat mungkin.
Kesimpulan
Longsor yang menutup jalan penghubung di Desa Bualemo, Kwandang, menjadi tantangan besar bagi warga setempat. Namun, dengan upaya bersama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat, diharapkan situasi ini dapat segera teratasi. Perencanaan yang matang dan langkah-langkah pencegahan jangka panjang juga menjadi kebutuhan mendesak untuk meminimalisir risiko bencana serupa di masa depan.