Kemacetan Mengakibatkan Antrean Mengular hingga 8 Kilometer 

Kemacetan parah melanda kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sejak Kamis (17 April 2025) hingga Jumat (18 April 2025). Antrean kendaraan, terutama truk-truk besar dan kontainer, mengular hingga delapan kilometer, dimulai dari kawasan Cempaka Putih hingga ke Pelabuhan Tanjung Priok. Kondisi ini memicu kekacauan lalu lintas dan keluhan dari para pengemudi yang terjebak berjam-jam tanpa solusi cepat.

Lonjakan Aktivitas Pasca Libur Lebaran Jadi Pemicu Utama

Penyebab utama kemacetan horor ini adalah peningkatan signifikan aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok pasca libur panjang Idul Fitri 1446 H dan cuti bersama. Volume kendaraan logistik meningkat tajam karena banyaknya barang yang tertunda untuk diangkut dan dikirim. Pihak Pelindo memastikan bahwa kemacetan ini tidak disebabkan oleh gangguan sistem ataupun kerusakan pada infrastruktur pelabuhan, melainkan murni akibat ledakan aktivitas logistik yang tidak terkendali.

Keluhan Para Sopir: Stres, Lelah, dan Pendapatan Menurun

Para sopir truk menjadi pihak yang paling merasakan dampak dari kemacetan ini. Salah satunya, Yusman (53), mengaku terjebak lebih dari tiga jam sejak pukul 04.00 WIB. Ia merasa lelah secara fisik dan mental, apalagi penghasilan hariannya ikut terganggu akibat keterlambatan pengiriman. Sopir lain, Matsanun (46), mengatakan bahwa tekanan pikiran karena tanggung jawab keluarga jauh lebih berat dari sekadar lelah fisik. Bagi mereka, kemacetan ini bukan hanya soal waktu, tapi juga soal beban hidup.

Tanggapan Aparat dan Upaya Pelindo Mengurai Masalah

Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Donni Bagus Wibisono, menghimbau masyarakat agar mencari jalur alternatif untuk menghindari kawasan Tanjung Priok. Sementara itu, pihak Pelindo mengklaim terus berkoordinasi dengan berbagai instansi terkait guna mengatur ulang arus kendaraan dan mempercepat proses bongkar muat. Diharapkan langkah-langkah ini mampu mengurai kepadatan dan mencegah kemacetan yang lebih parah.

Perlu Evaluasi Menyeluruh Sistem Lalu Lintas dan Logistik

Kemacetan ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak. Diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem lalu lintas dan logistik, khususnya di sekitar pelabuhan. Tanpa perencanaan matang dan kerja sama lintas lembaga, kejadian seperti ini bisa terulang. Pemerintah dan pelaku industri logistik harus duduk bersama. Mereka perlu mencari solusi jangka panjang agar Tanjung Priok tak lagi menjadi pusat kemacetan nasional.