Apa Itu Kue Bagea?

Kue Bagea adalah camilan khas Papua yang terbuat dari tepung sagu, bahan pangan utama masyarakat Papua yang diperoleh dari pohon sagu. Kue ini dikenal memiliki tekstur khas—keras di luar, namun meleleh saat dikunyah—dengan rasa manis gurih yang menggugah selera. Komposisi utamanya meliputi tepung sagu, telur, gula halus, soda kue, dan kacang tanah sangrai. Beberapa varian juga menambahkan rempah-rempah seperti kayu manis dan cengkih, atau isian kacang hijau maupun kenari, membuat rasa kue ini semakin kompleks dan khas.

Nilai Budaya dan Sejarah

Lebih dari sekadar camilan, Kue Bagea memiliki nilai budaya tinggi dalam kehidupan masyarakat Papua. Ia hadir dalam berbagai acara adat dan upacara tradisional seperti Festival Lembah Baliem atau Bakar Batu, yang menjadi simbol kebersamaan antar warga. Kehadirannya menjadi bentuk representasi identitas kuliner lokal yang sudah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.

Resep dan Variasi

Untuk membuat Kue Bagea, berikut bahan-bahan utamanya:

  • 400 gram tepung sagu

  • 2 butir telur

  • 100 gram gula halus

  • ½ sdt soda kue

  • 100 gram kacang tanah sangrai

Adonan dicampur hingga merata, lalu dibentuk dan dipanggang hingga matang. Variasi rasa bisa ditambahkan dengan rempah dan isian lokal. Dalam perkembangannya, masyarakat juga mulai mengkreasikan tampilan dan rasa Bagea agar lebih menarik generasi muda.

Oleh-Oleh dan Ekonomi Kreatif

Kue Bagea kini juga dijadikan oleh-oleh khas Papua, dengan harga mulai dari Rp20.000 per toples. Selain dijual di toko oleh-oleh, kue ini mulai dipasarkan secara daring melalui platform lokal. Hal ini turut memperkuat ekonomi kreatif dan membuka peluang usaha rumahan, terutama bagi perempuan di wilayah pedalaman.

Pelestarian Warisan Budaya

Pelestarian Kue Bagea menjadi bagian dari upaya menjaga warisan budaya Papua. Kampanye pelestarian budaya dan pengenalan kuliner tradisional semakin sering digalakkan oleh komunitas budaya, LSM, bahkan pemerintah daerah. Dukungan dari UNESCO terhadap warisan budaya Papua, seperti pengakuan Noken, menjadi contoh penting bahwa kekayaan kuliner seperti Bagea layak dijaga dan dipromosikan.

Kesimpulan

Kue Bagea adalah lebih dari sekadar makanan—ia adalah simbol identitas, kekayaan tradisi, dan kreativitas lokal Papua. Dengan melestarikan dan memperkenalkannya kepada generasi muda, kita turut menjaga keberagaman budaya Indonesia yang luar biasa.