Tangerang, 15 Mei 2025 — Petugas Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) berhasil menggagalkan upaya penyelundupan permen ganja asal Thailand. Dalam pengungkapan kasus ini, seorang atlet basket nasional diduga ikut terlibat dan kini tengah menjalani proses hukum lebih lanjut.

Modus Penyelundupan Permen Ganja Asal Thailand

Permen berbentuk kemasan menarik tersebut terdeteksi saat melewati mesin X-ray di Terminal 3 Internasional. Petugas mencurigai adanya kandungan narkotika setelah hasil analisa citra menunjukkan kejanggalan pada barang kiriman dari Bangkok, Thailand.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan uji laboratorium, permen tersebut dinyatakan positif mengandung tetrahidrokanabinol (THC), zat psikoaktif utama dalam ganja. Total terdapat 2 kilogram permen ganja yang dikemas dalam beberapa bungkus kecil, seolah-olah merupakan oleh-oleh biasa.

Atlet Basket Nasional Diduga Terlibat

Yang mengejutkan, dalam proses penelusuran lebih lanjut, petugas mendapati bahwa penerima paket adalah seorang atlet basket yang tergabung dalam salah satu klub ternama di Indonesia. Atlet berinisial “RA” tersebut langsung diamankan saat hendak mengambil paket di area kargo bandara.

Menurut keterangan sementara dari pihak kepolisian, RA mengaku tidak mengetahui bahwa permen tersebut mengandung narkotika. Namun, dari hasil penyelidikan sementara ditemukan komunikasi antara RA dan pengirim di Thailand yang mengarah pada dugaan keterlibatan aktif.

Proses Hukum dan Upaya Pencegahan

Kini, RA bersama barang bukti telah diserahkan ke Polres Bandara Soekarno-Hatta untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Jika terbukti bersalah, RA terancam hukuman maksimal 15 tahun penjara sesuai Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Kepala Bea Cukai Soetta menegaskan bahwa pihaknya terus meningkatkan pengawasan terhadap barang kiriman dari luar negeri, terutama yang berasal dari negara-negara yang melegalkan ganja untuk keperluan rekreasi.

Kesimpulan

Kasus ini menjadi peringatan serius bahwa modus penyelundupan narkotika kini semakin canggih dan berkamuflase dalam bentuk produk sehari-hari, seperti permen. Keterlibatan publik figur, termasuk atlet, juga menjadi perhatian penting bahwa edukasi tentang bahaya narkotika harus terus dilakukan di semua lapisan masyarakat. Aparat mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak sembarangan menerima atau mengedarkan barang dari luar negeri tanpa pemeriksaan.