Laga antara Persija Jakarta melawan Malut United dalam Championship Series Liga 1 Indonesia sempat dihentikan sementara. Penyebabnya adalah kericuhan yang terjadi di tribun penonton. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu malam (23/5/2025) di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Aparat keamanan langsung bertindak dan mengamankan 28 orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan.

Kronologi Kericuhan di Tribun Penonton

Pertandingan berlangsung normal sepanjang babak pertama dan berakhir imbang 1-1. Namun, situasi berubah saat laga memasuki menit ke-70 di babak kedua. Suporter Persija terlihat mulai ricuh. Beberapa kelompok saling melempar benda seperti botol plastik dan flare. Benda-benda itu bahkan mengarah ke tribun lainnya.

Petugas keamanan segera turun tangan. Mereka mencoba meredam kericuhan secepat mungkin. Namun, insiden sempat meluas ke beberapa sektor stadion. Demi keselamatan semua pihak, wasit memutuskan untuk menghentikan laga sementara.

Tindakan Kepolisian dan Pengamanan

Polda Metro Jaya memastikan 28 orang telah diamankan. Mereka diduga sebagai pemicu dan pelaku kerusuhan. Saat ini, seluruh terduga sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Polisi ingin memastikan peran dan motif dari masing-masing individu.

“Sebanyak 28 orang diamankan malam ini. Kami masih mendalami keterlibatan mereka dan akan mengambil tindakan hukum sesuai prosedur,” kata Kombes Pol Endra Zulpan, Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Laga Dilanjutkan Setelah Situasi Kondusif

Setelah sekitar 20 menit dihentikan, pertandingan akhirnya kembali dilanjutkan. Keamanan stadion dinyatakan kondusif. Kedua tim melanjutkan laga dengan pengawasan ketat. Pertandingan berakhir dengan kemenangan Persija Jakarta, skor akhir 2-1.

Meski laga selesai, insiden ini menjadi sorotan utama. PSSI dan operator liga disebut akan melakukan evaluasi terhadap sistem pengamanan stadion. Penindakan terhadap pelanggaran suporter juga akan menjadi fokus utama.

Imbauan dari Klub dan PSSI

Manajemen Persija menyayangkan kericuhan tersebut. Mereka mengimbau para pendukung agar menjaga sportivitas dan ketertiban saat mendukung tim. PSSI pun memberi respons resmi. Mereka menyatakan akan menjatuhkan sanksi kepada pihak yang terbukti melanggar, termasuk klub jika ditemukan unsur kelalaian dalam pengamanan.

“Kami mengajak seluruh suporter untuk menjaga citra sepak bola Indonesia agar bisa dinikmati semua kalangan,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.